Penelitian Dr. Andrew newberg , professor di bidang radiologi, psikologi, dan studi religi di universitas of Pennsylvania mendapatkan temuan bahwa kelompok orang yang rajin beribadah memiliki lapisan otak lebih tebal di banding dengan yang jarang beribadah. Hal ini sangat menguntungkan karena ini lapisan otak yang aktif membantu mempertajam daya ingat kita. Ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Robert hummer yang di lakukan pada tahun 1992. Sosiaolog dan ahli demografi ini
mengamati kelompok masyarakat yang rajin beribadah ke gereja dan yang tidak pernah sama sekali. Menurut hummer, setelah 8 tahun mereka yang termasuk dalam kelompok yang jarang beribadah memiliki resiko meninggal dua kali lipat lebih tinggi dari kelompok yang rajin beribadah. Orang orang yang rajin mengikuti kegiatan keagamaan umumnya punya kehidupan social yang lebih aktif. Mereka bersahabat , saling mendukung, dan saling mengingatkan untuk memeriksakan kesehatan.
mengamati kelompok masyarakat yang rajin beribadah ke gereja dan yang tidak pernah sama sekali. Menurut hummer, setelah 8 tahun mereka yang termasuk dalam kelompok yang jarang beribadah memiliki resiko meninggal dua kali lipat lebih tinggi dari kelompok yang rajin beribadah. Orang orang yang rajin mengikuti kegiatan keagamaan umumnya punya kehidupan social yang lebih aktif. Mereka bersahabat , saling mendukung, dan saling mengingatkan untuk memeriksakan kesehatan.
Demikian pula dengan professor dadang hawari. Ia menyatakan bahwa intervensi religious adalah salah satu elemen penting yang mendukung proses penyembuhan. Intervensi yang di maksud berupa aktivitas berdoa di barengi terapi medis , biologis, psikologis, dan social. keterlibatan aspek spiritual dalam kehidupan seseorang memengaruhi mekanisme kerja tubuhnya, baik secara fisiologis maupun psikologis.
Banyak penelitian mengungkapkan, keterlibatan aspek spiritual dalam hidup seseorang ternyata sangat memengaruhi mekanisme kerja tubuhnya. Artinya, orang orang yang rajin melakukan kegiatan keagamaan, kekebalan tubuhnya lebih baik daripada mereka yang tidak beribadah.Penelitian juga mengungkapkan bahwa memperbanyak waktu beribadah berguna untuk menjaga kestabilan tekanan darah. Ini juga turut menurunkan resiko penyakit-penyakit kardiovaskular. Sikap berserah diri dan memohon bantuan kepada yang maha kuasa terbukti membantu kita menghadapi berbagai masalah sehari hari yang meresahkan. Dengan begitu kegelisahan yang kita rasakan tak akan menumpuk hingga menjadi lebih berat.
Ibadah mahdhah -terutama shalat dan puasa- paling sering dimaknai sebagai ibadah untuk urusan akhirat, orang melakukan shalat dan puasa agar bisa dengan mulus melangkah ke surge di akhirat nanti. Padahal begitu banyak orang sudah membuktikan bahwa shalat, puasa, membaca alqur’an, bersedekah, dan seterusnya member dampak yang langsung pada kehidupan sehari hari di dunia. Manfaat tersebut berupa manfaat fisik, kejiwaan maupun social. Manfaatnya sudah di peroleh di sini dan saat ini.
Satu hal yang mungkin sering terlupa, hampir semua ibadah akhirat di lakukan secara fisik. Untuk shalat kita harus berdiri tegak , lalu rukuk , sujud, dan seterusnya. Demikian pula ibadah haji yang menuntut kesiapan fisik yang prima. Selain sebagai bukti ketaatan tubuh, aktivitas fisik ini akan memberi dampak positif yang tidak terduga. Ketaatan fisik pada awalnya adalah manifestasi kejiwaan, pada giliran berikutnya memperteguh ketaatan jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar